Bidang pendidikan dan pelatihan terus berkembang.Siapa pun yang memiliki akses ke internet sekarang dapat mempelajari apa pun yang mereka inginkan. Metode pembelajaran tradisional mulai digantikan atau dilengkapi dengan format yang lebih fleksibel dan mudah diakses, seperti e-learning, dengan metode dan teori yang dibentuk dalam sistem pembelajaran yang biasa dikenal sebagai LMS (Learning Management System). Namun, meskipun sistem ini menawarkan banyak manfaat, sistem ini juga memiliki tantangan tersendiri, terutama bagi para pendidik.
Dalam agenda kita untuk mendidik siswa dengan informasi yang melimpah, terkadang sulit untuk menemukan strategi yang ideal ketika waktu menjadi hal yang paling penting. Karena itu, kita cenderung memprioritaskan topik tertentu di atas yang lain, meskipun topik yang terabaikan sama pentingnya dalam jangka panjang. Untuk mengatasi kesulitan ini, microlearning telah muncul sebagai alat yang ampuh. Micro-learning merupakan bentuk pembelajaran yang lebih menarik, lebih sedikit memakan waktu, dan lebih murah untuk diproduksi dibandingkan dengan e-Learning biasa. Ini adalah alternatif yang lebih menarik, hemat waktu, dan hemat biaya dibandingkan dengan eLearning tradisional. Meskipun mungkin tidak cocok untuk setiap kebutuhan pelatihan, namun terbukti cukup efektif untuk pelatihan perusahaan dan komersial. Microlearning melibatkan penyampaian konten kepada peserta didik dalam bentuk kecil dan spesifik, yang membuat mereka memegang kendali atas pembelajaran mereka sendiri.
Pernahkah Anda menemukan postingan edukasi di media sosial yang menampilkan infografis dan video pendek? Jika pernah, maka tanpa sadar Anda telah menemukan konten micro-learning. Faktanya, konten micro-learning banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial. Namun, kita mungkin tidak menyadarinya dengan segera karena kurangnya pemahaman.
Seperti namanya, micro-learning adalah metode pembelajaran berskala kecil dimana konten pembelajaran dirancang dalam bentuk segmen-segmen kecil, sehingga informasi yang disampaikan ringkas dan langsung pada intinya. Microlearning menekankan pada pembelajaran yang efektif, fleksibel, dan terfokus. Hal ini dianggap sebagai cara belajar yang asyik dan praktis. Dalam konsep micro-learning, kita tidak akan menemukan banyak tulisan dalam satu halaman seperti yang biasa kita temukan dalam buku. Anda mungkin telah menemukan micro-learning tanpa menyadarinya. Media-media seperti yang menggunakan infografis, teks pendek, dan ilustrasi dalam menyampaikan informasi memang termasuk micro-learning. Pembelajaran micro-learning juga memanfaatkan media digital seperti aplikasi seluler, video, situs web, dan eBook sebagai alat bantu pembelajaran. Oleh karena itu, fleksibilitas menjadi salah satu kelebihan micro-learning sebagai cara belajar yang efektif di mana saja dan kapan saja.
Keindahan micro-learning terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan informasi yang kompleks dalam bentuk yang mudah dicerna. Pendekatan ini memastikan bahwa para peserta didik tidak dibanjiri dengan informasi dan dapat menyerap pengetahuan sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Namun, bagaimana cara membuat proses ini menjadi lebih menarik dan efektif?
Jawabannya adalah melalui gamifikasi. Gamifikasi dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan, sehingga pembelajaran dengan micro-learning dapat membuat peserta didik lebih termotivasi.
Banyak organisasi yang telah mengadopsi microlearning dan gamifikasi sebagai metode pembelajaran mereka. Namun, tidak banyak dari mereka yang mengintegrasikan keduanya, yang merupakan peluang besar yang terlewatkan. Perusahaan gamifikasi seperti Level Up powered by Agate telah menyadari dampak positif dari menggabungkan keduanya, yang telah terbukti menjadi aktivitas pembelajaran yang efektif. Ketika Anda menggabungkan microlearning dengan gamifikasi, Anda menciptakan alat pembelajaran yang kuat yang tidak hanya memberikan informasi secara efisien tetapi juga membuat peserta didik tetap terlibat dan termotivasi. Kombinasi ini dapat meningkatkan tingkat retensi dan pemahaman yang lebih baik terhadap materi.
Micro-learning dengan gamifikasi menawarkan banyak manfaat. Bantuan gamifikasi dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik, meningkatkan tingkat retensi, dan bahkan menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Ketika microlearning digabungkan dengan gamifikasi, maka akan tercipta sebuah alat yang ampuh untuk pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan informasi secara efektif, tapi juga membuat para peserta didik tetap terlibat dan termotivasi.Manfaat dari pembelajaran micro-learning yang digabungkan dengan gamifikasi antara lain:
Jika Anda ingin menciptakan pengalaman microlearning yang digamifikasi, konsultasikanlah dengan Level Up powered by Agate. Level Up memiliki pengalaman yang banyak dalam menciptakan pengalaman belajar yang menarik, efektif, dan menyenangkan. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan strategi pembelajaran Anda ke level selanjutnya. Hubungi Level Up hari ini dan mulailah perjalanan Anda menuju pembelajaran yang efektif dan menarik.
Lihat halaman layanan gamifikasi kami dan hubungi kami hari ini. Kami siap membantu Anda menciptakan pengalaman gamifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.