Anda mungkin berpikir, “Mengapa saya perlu menambah unsur cerita untuk aktivitas gamifikasi saya? Bukankah mengubah aktivitas saya menjadi sebuah game sudah cukup? Bukankah ini akan memakan waktu lama alih-alih memperbaikinya?” Jawabannya adalah tidak. Mengubah aktivitas menjadi sebuah game saja tidak cukup untuk membuat gamifikasi menarik, menyenangkan, dan efektif. Anda juga perlu menambahkan cerita pada aktivitas gamifikasi Anda. Mengapa? Karena cerita adalah alat yang ampuh yang benar-benar dapat meningkatkan pengalaman pemain dan secara keseluruhan meningkatkan faktor kesenangan dari fitur gamifikasi.
Dalam jurnal artikel Harvard Business Review oleh Paul J. Zak, seorang profesor ekonomi, psikologi, dan manajemen serta CEO Immersion Neuroscience, cerita dapat mengubah aktivitas otak manusia, membuat mereka lebih terlibat, berempati, dan murah hati. Zak dan terobosan perusahaan teknologi sarafnya (yang sebenarnya bernama Immersion) adalah bahwa penceritaan yang imersif dapat memicu pelepasan zat kimia yang berhubungan dengan empati, oksitosin, di otak kita.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Zak menjelaskan bahwa cerita dapat memicu pelepasan tersebut, yang berhubungan dengan ikatan sosial, kepercayaan, dan empati. Oksitosin juga dapat memotivasi orang untuk bekerja sama dan membantu orang lain. Kata Zak;
“Dengan meningkatkan empati, oksitosin membantu kita terhubung dengan orang lain. Kita lebih cenderung membantu mereka yang dekat dengan kita atau mereka yang terlihat peduli dengan kita.”
“By enhancing empathy, oxytocin helps us connect with others. We are more likely to help those who are close to us or those who seem to care about us.”
Selama dua dekade terakhir, para peneliti seperti Dr. Paul Zak telah menyelidiki aktivitas yang dapat memicu keadaan benar-benar tenggelam dalam suatu pengalaman. Secara umum, para ilmuwan telah mengamati bahwa ketika lebih banyak otak kita yang aktif dengan cara tertentu, kita akan lebih memperhatikan dan menyandikan lebih banyak hal ke dalam memori. Dan cerita yang bagus cenderung memenuhi semua hal tersebut.
Artinya, jika Anda ingin aktivitas gamifikasi Anda menjadi lebih efektif, Anda perlu membuat cerita yang membuat pemain merasakan sesuatu. Anda harus membuat mereka peduli dengan karakter, situasi, dan hasilnya. Anda harus membuat mereka merasa bahwa mereka adalah bagian dari cerita dan bahwa tindakan mereka penting. Oleh karena itu, penting untuk fokus pada mekanisme game itu sendiri dan mengubahnya menjadi format game, sama pentingnya dengan mempertimbangkan bagaimana gamifikasi Anda akan dimainkan.
Namun kami menduga Anda mungkin masih bertanya-tanya bagaimana cara menceritakan sebuah cerita yang bagus yang dapat menarik perhatian audiens. Berikut adalah beberapa tips berdasarkan ilmu pengetahuan:
Inilah sebabnya mengapa platform streaming seperti Netflix bisa membuat kita menonton series selama satu season penuh dalam satu waktu (maraton) atau mengapa kita bisa tenggelam dalam sebuah buku yang bagus selama berjam-jam. Begitupula mengapa storytelling dapat menjadi alat yang ampuh untuk komunikasi bisnis, baik saat Anda memasarkan produk, menyampaikan ide, atau menginspirasi tim Anda. Mari kita lihat bagaimana storytelling dapat bermanfaat bagi aktivitas gamifikasi Anda secara lebih mendalam.
Pikiran kita membentuk dunia yang kita tinggali, namun emosi kitalah yang memberi warna. Sejak usia dini, kita dididik untuk mengatur emosi, tetapi emosi adalah aspek penting dari kemanusiaan kita. Tanpa mereka, kita tidak akan mampu memahami apa artinya merasakan sesuatu. Cerita dapat membangkitkan emosi rasa ingin tahu, kegembiraan, empati, atau ketegangan pemain. Emosi merupakan elemen penting untuk memicu motivasi, pembelajaran, dan memori. Mereka juga dapat meningkatkan rasa keterlibatan dan kehadiran dalam aktivitas gamifikasi, menjadikannya lebih realistis dan bermakna. Misalnya, aktivitas gamifikasi yang menceritakan kisah tentang peristiwa bersejarah dapat membuat pemain merasa menjadi bagian dari peristiwa tersebut, sehingga meningkatkan minat dan pemahaman mereka terhadap topik tersebut.
Cerita dapat meningkatkan pengalaman pemain dengan memberikan koteks, latar belakang, dan peran untuk para pemain sehingga mereka lebih tertarik dan terlibat di aktivitas gamifikasi. Misalnya, aktivitas tergamifikasi yang menceritakan sebuah cerita tentang karakter fiksi dapat membuat pemain merasa seolah-olah mereka adalah karakter tersebut dan dengan demikian mereka akan merasa lebih terlibat karena mereka adalah bagian dari cerita tersebut.
Jika Anda menambahkan variasi, kompleksitas, dan ketidakpastian, sebuah cerita dapat meningkatkan daya tahan dan faktor kesenangan dari aktivitas gamifikasi. Menciptakan skenario, hasil, dan jalur yang berbeda bagi para pemain dapat membuat aktivitas gamifikasi menjadi lebih dinamis dan interaktif. Story/cerita juga dapat menciptakan kejutan, liku-liku, dan konflik, sehingga membuat aktivitas gamifikasi menjadi lebih menantang dan mengasyikkan.
Seperti yang sudah kita ketahui, storytelling adalah teknik ampuh yang dapat meningkatkan aktivitas gamifikasi Anda dalam banyak cara. Ini dapat membuat aktivitas gamifikasi Anda lebih emosional, lebih menyenangkan, dan lebih berkesan. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan cerita ke aktivitas gamifikasi Anda. Ini akan membuat perbedaan besar.
Jika Anda ingin menciptakan pengalaman gamifikasi dengan penceritaan yang hebat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan Level Up powered by Agate. Mereka memiliki segudang pengalaman dalam menciptakan pengalaman gamifikasi yang menarik, efektif, dan menyenangkan. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan strategi pembelajaran Anda. Hubungi Level Up hari ini dan mulailah perjalanan Anda menuju pembelajaran yang efektif dan menarik.
Lihat halaman layanan gamifikasi kami dan hubungi kami hari ini. Kami siap membantu Anda menciptakan pengalaman gamifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.