Game kini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi telah menjadi alat politik yang efektif untuk memengaruhi opini publik dan menyatukan komunitas. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah, aktivis, hingga politisi menggunakan video game sebagai media untuk menyampaikan pesan politik, mengorganisir protes secara virtual, hingga mempromosikan kampanye.
Pasar video game telah berkembang menjadi platform yang dinamis untuk menyampaikan ide-ide politik dan berinteraksi dengan audiens terkait isu-isu penting. Salah satu contoh yang mencolok adalah memorial digital yang diciptakan oleh seorang aktivis Black Lives Matter di dalam Animal Crossing, yang menghormati para korban kekerasan polisi di Amerika Serikat. Selain itu, aksi protes virtual juga muncul di berbagai permainan lain seperti The Sims dan Grand Theft Auto, yang memungkinkan pemain ikut serta dalam gerakan sosial secara online.
Politisi juga memanfaatkan dunia game ini. Contohnya, anggota kongres Amerika Serikat, Alexandria Ocasio-Cortez, menjalankan kampanye politiknya melalui Animal Crossing, yang tidak hanya menarik perhatian penggemar game, tetapi juga menjadi cara efektif untuk menjangkau pemilih muda dan membahas isu-isu penting dengan audiens yang lebih luas.
Selain itu, inisiatif seperti “The Uncensored Library” yang hadir di dalam game Minecraft menunjukkan bagaimana video game bisa menjadi media untuk melawan sensor dan mendukung kebebasan berbicara, terutama di negara-negara yang menekan media tradisional. Dilansir dari DC Report, Animal Crossing juga pernah digunakan oleh aktivis pro-demokrasi Hong Kong untuk menyampaikan pesan mereka, meski kemudian game ini dilarang di Tiongkok.
Salah satu peristiwa bersejarah terkait kampanye politik dalam video game adalah pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2008, ketika Barack Obama menjadi politisi pertama yang memanfaatkan iklan di dalam video game untuk menarik perhatian pemilih muda. Obama menayangkan iklan digital di berbagai game populer seperti NBA Live 08 dan Burnout Paradise sebagai bagian dari strateginya untuk menjangkau audiens yang belum terjangkau oleh media tradisional.
Strategi ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya peran video game dalam politik, di mana politisi seperti Joe Biden pada pemilihan 2020 juga memanfaatkan game sebagai platform kampanye. Biden, melalui game Animal Crossing, mendorong para gamer untuk memasang poster kampanye di depan rumah virtual mereka.
Peran pengembang game dalam membawa narasi politik ke dalam karya mereka sangatlah krusial. Banyak game yang tampaknya tidak berpolitik secara langsung, tetapi tetap menyisipkan tema-tema sosial dan pemerintahan dalam alur cerita mereka. Hal ini terjadi bahkan sejak era Perang Dunia II dan Perang Dingin, ketika game seperti Missile Command dan Raid Over Moscow mencerminkan ketegangan geopolitik pada masanya.
Namun, membawa konten politik ke dalam game juga memunculkan dilema etis bagi pengembang. Mereka harus menyeimbangkan antara kebebasan artistik dan tanggung jawab dalam menggambarkan peristiwa sejarah maupun kontemporer.
Iklan politik di dalam game semakin menjadi alat yang ampuh untuk menargetkan populasi tertentu dan meningkatkan partisipasi pemilih. Studi menunjukkan bahwa pemain yang melihat iklan politik saat bermain cenderung lebih menyukai politisi yang diiklankan dan bahkan bisa terpengaruh untuk memilih mereka. Hal ini sangat efektif terutama bagi konsumen muda yang cenderung menghindari media tradisional.
Namun, tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara mempromosikan isu politik tanpa merusak pengalaman bermain pemain. Beberapa gamer merasa bahwa iklan politik mengganggu imersi dalam permainan mereka.
Menariknya, militer juga menggunakan esports sebagai strategi perekrutan. Semua cabang militer AS kini memiliki tim esports resmi yang berfungsi untuk menarik generasi muda yang gemar bermain game. Misalnya, Angkatan Darat AS membentuk tim esports kompetitif sejak 2018, yang berhasil menarik perhatian ribuan rekrutan baru .
Dari perspektif ilmu politik, riset menunjukkan bahwa alasan seseorang bermain game dapat memengaruhi pandangan politik mereka. Pemain yang berfokus pada mekanik permainan cenderung lebih sinis terhadap pesan politik, sedangkan pemain yang kompetitif merasa lebih mampu memengaruhi politik. Kesimpulannya, video game semakin memainkan peran penting dalam politik global. Mulai dari aktivis yang menggunakan game untuk protes hingga politisi yang menjalankan kampanye mereka di dunia virtual, video game tidak lagi hanya soal hiburan. Mereka menjadi alat yang kuat untuk mempengaruhi opini publik dan mendorong keterlibatan sipil .
Video game kini bukan sekadar hiburan, tetapi telah menjadi alat yang kuat untuk berbagai kepentingan, termasuk politik. Dari protes virtual hingga kampanye politik dalam game, game mampu menyampaikan pesan penting dan menyatukan komunitas. Contoh-contoh seperti memorial digital Black Lives Matter dalam Animal Crossing atau kampanye Joe Biden di dalam game menunjukkan bagaimana game dapat berfungsi sebagai platform yang efektif untuk isu-isu sosial dan politik. Jika gamification dirancang dengan baik, seperti dalam kasus-kasus tersebut, ia dapat menjadi alat yang sangat berdaya untuk memengaruhi perilaku dan membangun keterlibatan yang mendalam, bukan hanya dalam konteks permainan, tetapi juga dalam kehidupan nyata.
lihat halaman layanan gamifikasi kami dan hubungi kami hari ini. Kami siap membantu Anda menciptakan pengalaman gamifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.